Sabtu, 20 Desember 2014

Apa itu Petty Cash ? (Kas Kecil)

Pengertian Kas Kecil - suatu hari kawan saya yang sedang kerja di sebuah perusahaan lumayan besar, disuruh beli minuman, camilan, dan beberapa alat tulis oleh bosnya karena secara mendadak ada relasi bisnis yang lumayan penting buat bosnya datang ke kantornya.

Belilah si teman saya itu, tapi sebelumnya dia minta uang ke staff bendahara dulu..  selesai masalah

Namun teman saya itu bertanya, kok gampang banget ambil uang di kantornya? untuk keperluan beli camilan? apa emang di alokasikan atau campur2 uangnya bosnya?

Nah untuk itulah kita akan berbicara kas kecil atau yang juga disebut petty cash

petty cash
kas kecil atau petty cash

Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash


Pengertian Kas kecil atau petty cash adalah uang yang dicadangkan oleh entitas bisnis/perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin namun jumlah nominalnya relatife kecil, serta tidak material.

Petty Cash mempunyai beberapa karakteristik yaitu :
  • Jumlah nominalnya dibatasi, tidak lebih ataupun tidak kurang dari jumlah nominal tertentu yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan. 
Tentunya masing - masing perusahaan menetapkan jumlah nominal yang berbeda beda sesuai dengan kebijakan dan skala operasional perusahaan.
    • Digunakan untuk mendanai transaksi yang bernominal kecil yang rutin terjadi setiap hari, ribet juga kan kalau misalnya ada keperluan seperti keperluan ATK yang jumlahnya tidak seberapa dan tiap saat selalu keluar biayanya jika harus mengambil uang harus berprosedur prosedur dulu?

      Tujuan Kas Kecil


      Ada beberapa tujuan dibentuknya kas kecil, berikut diantaranya :
      • Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian di kantor
      • Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
      • Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan. 
      • Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya.

        Pembayaran Kas Kecil


        Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk suatu hal seperti berikut:
        • Pengeluaran kas kecil biasanya telah ditentukan batas maksimalnya setiap terjadi pengeluaran
        • Pengeluaran tidak diperbolehkan untuk pemberian pinjaman (utang) kepada staf
        • Bukti pengeluaran kas kecil harus ditanda-tangani oleh bagian pemegang petty cash
        • Apabila ada bukti pembayaran, seperti kuitansi, faktur atau bukti pendukung yang lain harus dilampirkan juga pada bukti pengeluaran kas.

          Pengisian Kas Kecil


          Jadi apabila jumlah nominal uang yang terdapat dalam akun kas kecil telah menipis, maka dana kas kecil harus diisi lagi dengan cara sebagai berikut:
          • Pemegang petty cash mengajukan permintaan kepada bendahara kas
          • Pemegang petty cash menyiapkan daftar pengeluaran yang telah dilampiri bukti transaksi atas pengeluaran kas kecil.
          • Jika telah sesuai dengan ketentuan, bendahara kas memberikan tanda persetujuan kepada formulir permintaan tersebut dan memberi dana sebesar jumlah nominal kas kecil yang sudah dikeluarkan.

          Metode Pencatatan Petty Cash / Kas Kecil


          Didalam akuntansi, ada dua metode yang umumnya digunakan dalam pencatatan kas kecil

          1. Sistem Dana Tetap | Imprest Fund System 


          Metode Sistem Dana Tetap ini merupakan metode pembukuan kas kecil dimana rekening kas kecil jumlahnya SELALU TETAP.

          Setiap pengeluaran kas yang terjadi, pemegang petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.

          Dan pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, apabila dana petty cash hampir habis, baru dilakukan pencatatan pembukuan berdasarkan pada bukti transaksi pengeluaran yang telah dikumpulkan.

          Kemudian pemegang kas kecil melakukan pengajuan pembentukan kembali dana kas kecil kepada bendahara kas sebesar nominal yang telah dikeluarkan menurut pembukuan dan bukti transaksi pengeluaran.

          Sehingga jumlah nominal dana kas kecil tetap seperti jumlah kas kecil semula.

          Langkah-langkah operasional metode impress sbb:

          • Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diberi sejumlah uang tunai yang nantinya untuk pembayaran atas pengeluaran yang diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan dalam dalam waktu tertentu.
          • Dana kas kecil digunakan untuk pembayaran transaksi pengeluaran . 
          • Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk kembali dana kas kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal pengeluaran yang terjadi.
          Untuk contoh soal, silahkan baca di contoh soal kas kecil metode impress

          2. Sistem Dana Berubah | Fluctuation Fund System 


          Sistem dana berubah sering disebut juga sistem fluktuasi atau pun dana mengambang.

          Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan.

          Misalnya, ketika pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi kembali.

          Ketika waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo awal kas kecil.

          Namun pada metode sistem dana berubah, jumlah pengisian kembali kas kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang atau lebih.
          untuk contoh soal, silahkan baca di contoh soal kas kecil metode fluktuasi
          Baiklah, apa sudah ada pandangan mengenai kas kecil ? semoga artikel ini membantu anda


          Minggu, 14 Desember 2014

          Pengertian Audit

          Pengertian Audit - Apa itu audit? Pasti sudah sering dengar atau paling tidak pernah dengar. ditelevisi pun juga sudah banyak kata kata audit bermunculan

          Lalu bagaimana pengertian audit menurut para ahli? Mari kita simak


          Pengertian Audit Menurut A Statement of Basic Auditing Concepts atau yang disingkat ASOBAC menyatakan
          Audit merupakan sebuah proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti kejadian ekonomi secara objektif mengenai kebijakan serta aktivitas ekonomi untuk menentukan tingkat kecocokan/kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan..

          PSAK : 2006

          Audit adalah suatu proses sistematis yang secara objektif memperoleh serta mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang aktivitas ekonomi untuk lebih meyakinkan tingkat keterkaitan hubungan antara asersi atau pernyataan dengan kenyataan kriteria yang sudah ditetapkan dan menyampaikann hasilnya kepada pihak yang memiliki kepentingan.

          Sukrisno Agoes : 1996:01

          Audit merupakan suatu pemeriksaan terhadap laporan yang sudah disusun oleh manajemen serta catatan catatan pembukuan disertai bukti bukti pendukung yang dilakukan secara sistematik dan kritis oleh pihak yang independen, yang bertujuan bisa memberikan suatu pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

          Arens dan Loebbecke : 1996:1

          Arens dan Loebbecke memberikan definisi bahwa Audit adalah suatu proses pengumpulan serta pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang bisa diukur mengenai entitas bisnis yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk bisa menentukan serta melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

          ya begitulah pengertian audit menurut beberapa pakar ahli. lalu bagaimana menurut anda?
          apa audit itu?

          Singkat kata, menurut saya, audit adalah proses memeriksa, pihak yang memeriksa disebut Auditor

          Apa yang diperiksa? laporan keuangan

          Kenapa harus diperiksa? karena yang menyusun laporan keuangan tidak serta merta selalu benar atau tidak ada kesalahan

          Bagaimana memeriksanya? lakukan Audit !!

          Namun tentu tak sesederhana itu, masih banyak detail lainnya yang sangat panjang untuk dibahas

          Ok, demikian artikel tentang pengertian audit semoga bermanfaat


          Selasa, 09 Desember 2014

          Kantor Akuntan Publik

          Kantor Akuntan Publik
          Kantor Akuntan Publik

          Kantor Akuntan Publik

          Pernah dengar Kantor Akuntan Publik

          Nama ini jarang sekali didengar oleh orang awam, mungkin hanya kalangan akuntan saja yang tahu

          Bahkan beberapa teman teman kuliah jurusan akuntansi juga ada yang tidak tahu apa itu Kantor Akuntan Publik atau yang banyak di singkat dengan KAP.

          Padahal tempat bermukim-nya para akuntan, khususnya auditor ya di KAP ini.

          Berikut penjelasan mengenai Kantor Akuntan Publik 
          KAP ini adalah tempatnya seorang akuntan publik bekerja (baca: akuntan publik 

          Kantor akuntan publik merupakan badan usaha yang sudah memperoleh izin dari Menteri Keuangan sebagai tempat bagi akuntan publik memberikan jasa. 

          Dalam memberikan jasa, akuntan publik harus memiliki kantor akuntan publik (KAP) paling lama 6 bulan setelah izin diterbitkan. 

          Akuntan publik yang tidak mempunyai KAP dalam tempo lebih dari 6 bulan akan dicabut izinnya.

          Berikut beberapa jasa/layanan yang biasa diberikan dan dilayani oleh Kantor Akuntan Publik:
          • Jasa atestasi, Di dalamnya termasuk audit umum atas suatu laporan keuangan, pemeriksaan lap. keuangan prospektif, pemeriksaan pelaporan informasi keuangan proforma, me-review laporan keuangan, serta jasa audit juga atestasi yang lainnya.
          • Jasa non atestasi, jasa ini berkaitan dengan akuntansi, manajemen, keuangan, perpajakan, kompilasi, dan juga konsultasi.

            Dalam pemberian jasa audit umum, Kantor akuntan publik hanya bisa menjalankan paling lama Enam tahun buku (periode akuntansi) secara berturut - turut dalam satu perusahaan. 

            Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas serta tingkat independensi KAP bersangkutan, dan menjauhkan dari konflik kepentingan.

            Kantor Akuntan Publik berbentuk badan usaha perseorangan yang harus memiliki izin usaha dari menteri keuangan. 

            Ada beberapa syarat dalam mendapatkan izin usaha tersebut, berikut diantaranya:
            • Mempunyai izin akuntan publik.
            • Merupakan anggota IAPI.
            • Memiliki paling sedikit Dua (2) orang Auditor tetap yang mempunyai tingkat pendidikan formal akuntansi paling rendah berijazah setara D3 dan paling sedikit Satu (1) orang diantaranya memiliki ijazah sarjana.
            • Mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
            • Mempunyai Sistem Pengendalian Mutu (SPM) Kantor Akuntan Publik yang memenuhi SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) dan paling tidak mencakup aspek kebijakan mengenai seluruh dari unsur pengendalian mutu.
            • Tempat domisili Pemimpin Kantor Akuntan Publik tidak berbeda dengan alamat domisili KAP.
            • Mempunyai bukti kepemilikan atau pun sewa kantor dan denah ruangan kantor yang bisa menunjukkan bahwa kantor ter-isolasi/terpisah dari kegiatan yang lain.
            • Membuat surat pernyataan bermeterai yang mencantumkan alamat, nama serta domisili kantor dan maksud serta tujuan pendirian kantor 
            • Membuat Surat Permohonan, dan melengkapi formulir permohonan izin usaha KAP serta membuat surat pernyataan bermeterai yang menyatakan data yang disampaikan adalah benar.

            Untuk Kantor Akuntan Publik yang berbentuk persekutuan, selain syarat-syarat tadi, juga harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
            • Mempunyai NPWP KAP.
            • Mempunyai perjanjian kerja sama yang dicatat dan disahkan oleh notaris.
            • Mempunyai surat izin akuntan publik untuk Pemimpin dan Rekan akuntan publik.
            • Mempunyai tanda keanggotaan dari IAPI yang berlaku untuk Pemimpin dan Rekan akuntan publik.
            • Mempunyai surat persetujuan seluruh Rekan Kantor Akuntan Publik tentang penunjukan salah satu Rekan menjadi Pemimpin Rekan.
            • Mempunyai bukti tempat domisili Pemimpin Rekan dan Rekan Kantor Akuntan Publik.

              KAP yang berbentuk persekutuan juga bisa membuka Cabang di semua wilayah Indonesia.

              Nah tuh, ribet juga kan? 

              Perlu dukungan banyak hal, bukan hanya sekedar modal saja untuk memiliki KAP. 

              Dalam KAP ada beberapa bentuk usaha yang bisa digunakan :
              • Perseorangan - bentuk usaha ini hanya bisa dijalankan oleh seorang akuntan publik yang sekaligus sebagai pimpinan KAP.
              • Persekutuan Firma - Dalam bentuk usaha ini bisa didirikan oleh paling sedikit Dua orang akuntan publik dan atau 75 Persen dari semua sekutu merupakan akuntan publik. Masing - masing sekutu disebut sebagai Rekan dan salah satu sekutu merupakan Pemimpin Rekan.
              • Bentuk usaha lainnya yang sesuai dengan karakteristik profesi akuntan publik yang telah ditetapkan dan diatur oleh peraturan undang undang.

              Dalam permasalahan Nama KAP, Kantor Akuntan Publik yang berbentuk badan usaha perseorangan nama KAP-nya menggunakan nama akuntan publik yang bersangkutan. 

              Sedangkan untuk yang berbadan usaha persekutuan, nama yang digunakan adalah nama seorang atau lebih dan ditambah dengan kata "dan rekan" di belakangnya jika jumlah akuntan KAP-nya lebih banyak dari jumlah akuntan publik yang namanya tercantum sebagai nama Kantor Akuntan Publik 

              Nama Kantor Akuntan Publik tidak boleh menggunakan singkatan.

              Nah itu dia sekilas tentang Kantor Akuntan Publik yang sumbernya saya ambil mentah mentah dari wikipedia 

              Semoga saja artikel ini bisa memberikan manfaat.


              Selasa, 18 November 2014

              Akuntansi Manajemen | Pengertian Menurut Ahli

              Akuntansi Manajemen


              Akuntansi Manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang bertujuan menyajikan laporan - laporan untuk tujuan dan kepentingan pihak internal perusahaan dalam melaksanakan suatu proses manajemen yang terdiri atas sebuah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian.
              akuntansi manajemen
              Akuntansi manajemen
              Beberapa sumber memberi definisi akuntansi manajemen dengan bermacam macam penjelasan, namun semuanya memiliki benang merah yang sama.

              Akuntansi Manajemen memfokuskan diri untuk memberikan informasi keuangan guna keperluan internal manajemen perusahaan. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi tentang perusahaan untuk memberikan manfaat bagi pemakaii laporan keuangan khususnya yang berada didalam perusahaan yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan. Informasi tersebut juga digunakan untuk melihat/menilai hasil yang telah didapat dari aktivitas perusahaan, ntah itu untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengendalian atau pengembilan keputusan tentang semua hal yang berhubungan dengan kebijakan yang menyangkut masa depan perusahaan.

              Akuntansi Manajemen merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran serta melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian serta sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen

              Sebagai tambahan referensi, Pengertian Akuntansi Manajemen menurut ahli
              • Halim dan Supomo [2000 : 3] akuntansi manajemen merupakan kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan untuk manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi manajemen.
              • Mulyadi [2001 : 2] akuntansi manajemen merupakan informasi keuangan dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern entitas.

              Ruang lingkup informasi dalam Akuntansi Manajemen lebih cenderung sempit. tidak terfokus pada prusahaan sebagai satu entitas tetapi lebih detail lagi karena informasi yang dihasilkan ditujukan untuk melaporkan bagian bagian dari perusahaan, seperti bagian produksi, pemasaran serta yang lainnya. Tetapi kompleksitas ruang lingkup informasi yang dihasilkan kedepannya akan sejalan dengan tingkatan manajemen yang terlibat dalam pembuat sebuah keputusan.

              Jadi, Akuntansi Manajemen bukan hanya sekedar mengandalkan satu disiplin ilmu akuntansi saja tetapi juga dibutuhkan disiplin ilmu dari manajemen guna mengatasi serta mengatur sumber daya perusahaan, selain itu diperlukan disiplin ilmu psikologi sosial yang berguna saat melakukan estimasi perhitungan, perkiraan penjualan produk juga pengendalian sumber daya manusia. Akuntansi Manajemen juga sering mengumpulkan informasi yang bersifat taksiran karena proses pengambilan suatu keputusan selalu berhubungan dengan masa mendatang.

              Notes:

              Kriteria-kriteria bagi Informasi Akuntansi Manajemen tak dibatasi oleh prinsip - prinsip akuntansi yang berlaku umum, selama informasi itu bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan, ntah itu dalam pengukuran, maupun perhitungan. Didalam Akuntansi Manajemen juga tidak ada organisasi ataupun aturan undang - undang yang mengikat serta mengatur aktivitas prakteknya selama aktivitasnya memberi manfaat bagi manajemen maka entitas akan terus menggunakannya.
              Manajemen tidak harus pusing dengan standart dan aturan akuntansi yang berlaku, dalam pencatatannya, manajemen bebas menggunakan pendekatan apa saja, dicatat dengan model apa saja, berbentuk seperti apa saja seperti keinginan manajemen, tidak peduli pihak external perusahaan mengerti apa tidak, karena pihak external tidak akan pernah menjumpai laporan akuntansi manajemen, tidak ada standar PSAK disini, semuanya terserah keinginan manajemen sesuai kebutuhannya hingga dirasa akuntansi manajemen ini bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan, baik yang strategis ataupun non strategis guna mendapatkan goal yang diinginkan.

              Demikian pengertian Akuntansi Manajemen, semoga penjelasan ini bermanfaat :)


              Sabtu, 15 November 2014

              Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Rusak atau Kebakaran

              Penarikan Aktiva Tetap


              Sudah baca artikel sebelumnya tentang perlakuan akuntansi pada aset yang hilang? jika belum, anda bisa membacanya di : Aset Tetap yang Hilang

              OK, dan pada kali ini saya posting tentang penarikan aset tetap, setelah sebelumnya saya menulis tentang aset tetap yang hilang, kali ini saya akan posting tentang perlakuan akuntansi pada aset tetap yang rusak (fatal damaged) dan aset tetap yang terbakar (fire loss).

              penarikan aktiva tetap
              aset tetap terbakar

              Aset Tetap Rusak (Fatal Damaged) dan Terbakar (Fire Loss)


              Terkadang dalam sebuah usaha, ada saja kejadian kejadian yang tentunya tidak diinginkan terjadi, tidak terpikirkan bahkan tidak diduga bahwa sesuatu hal merugikan perusahaan yang tidak direncanakan bisa dialami oleh sebuah perusahaan besar maupun entitas skala kecil. aset tetap yang ada bisa rusak kapan saja, bisa terbakar kapan saja tanpa adanya jadwal yang jelas. bagaimanakah perlakuan akuntansinya?

              Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab rusaknya aset tetap. Kerusakan bisa diakibatkan kelalaian pihak perusahaan sendiri ataupun akibat force majeur.

              [1] Kelalaian Pihak Perusahaan Sendiri


              Kelalaian pihak internal perusahaan sendiri bisa dilakukan oleh karyawan, pemilik atau siapapun yang berada dalam lingkaran internal perusahaan.  dari berbagai referensi, kelalaian pihak internal perusahaan ada beberapa kemungkinan dan yang paling sering terjadi adalah sebagai berikut:
              • Terjadi kesalahan instalasi
              Apabila kesalahan instalasi ini terjadi, sebenarnya yang bertanggung-jawab adalah teknisinya, teknisi bisa seorang tukang pasangnya. apabila menggunakan jasa teknisi dari luar perusahaan (outsourching) maka tentu saja yang bertanggungjawab mengganti rugi adalah pihak yang menyediakan jasa instalasi itu jika ada perjanjian didalamnya sebelumnya.
              • Salah Dalam Pengoperasian
              Apabila kasus seperti ini yang terjadi, maka yang bertanggungjawab adalah operator dan supervisornya atau bisa juga orang dalam perusahaan, tentunya tergantung pada kebijakan masing masing perusahaan, bentuk tanggungjawab diwujudkan dalam penggantian kerugian aset tetap. tetapi apabila kebijakan perusahaan tidak mengharuskan adanya ganti rugi kepada operator maupuan supervisornya, ya selamatlah si operator dari tuntutan ganti rugi, semua tergantung perusahaan masing masing, karena beda perusahaan biasanya beda kebijakan.

              Force Majeur | kerusakan karena bencana alam


              Bentuk dari Force Majeur bisa beragam, Banjir, kebakaran, gempa, bahkan badai, kerispatih (#eh). Guna melindungi aset tetapnya dari kemungkinan kerugian atas bila terjadi force majeur, perusahaan biasanya menggunakan jasa asuransi untuk meminimalisir resiko (loss coverage) kerugian. dan yang paling penting, semua kejadian kategori force majeur yang terjadi harus disertai oleh bukti lapor dari kepolisian.

              Ok, lalu bagaimana prosedur penghapusannya?
              prosedur penghapusan sama saja prosedurnya dengan kasus kehilangan, namun akan menjadi sedikit berbeda jika setelah kerusakan ada ganti rugi ataupun diganti oleh asuransi (insurance coverage).

              Contoh kasus:

              PT Foraz pada tanggal  6 Juni 2014 meresmikan sekaligus memakai untuk pertama kalinya gedung ekspansi PT Foraz yang di perolehnya dengan Harga Perolehan senilai Rp 1.000.000.000, (1M) diperkirakan, gedung baru tersebut akan bertahan selama umur ekonomisnya  hingga 50 tahun lamanya. untuk menghitung penyusutan gedung. manajemen memutuskan untuk menggunakan metode garis lurus.

              tapi celakanya,pada 28 agustus 2014 gedung yang baru saja diresmikan tersebut mengalami musibah kebakaran yang meludeskan hampir seluruh bagian gedung. beruntungnya PT foraz, gedung yang terbakar tersebut telah diasuransikan dan mendapat uang pertanggungan pada tanggal 29 Agustus sebesar Rp 800.000.000.


              Langkah Pertama: Update Nilai Buku terakhir Aset Tetap Gedung

              Penyusutan 6 Jan – 28 Agustus 2014:

              Penyusutan = 3/12 x (Rp 1.000,000,000/50) = Rp 5.000.000

              Akui penyusutan dengan jurnal:

              [Debit]      Depreciation        Rp 5.000.000
              [Credit]             Accum. Deprec                 Rp 5.000.000

              catatan: penyusutan hanya 3 bulan, karena gedung sempat dipakai selama 3 bulan

              Dari penjurnalan seperti diatas maka Akumulasi penyusutan sebesar  Rp 5.000.000

              Sehingga nilai buku aktiva gedung per tanggal 28 Agustus 2014 menjadi:

              Nilai Perolehan - Akumulasi penyusutan aset tetap gedung
              1.000.000.000 - 5.000.000
              = Rp  995.000.000


              Langkah ke dua: Hapus Aset Tetap Gedung

              Pada tanggal 28 Agustus 2014, Aset Tetap Gedung yang terbakar dihapus, jurnalnya:

              [Debit ] Accum Deprec.             Rp       5,000,000
              [Debit ] Fire Lost Rp                  Rp   995.000.000
              [Credit] Aset Tetap Gedung                               Rp 1.000.000,000

              Langkah Selanjutnya: Pengakuan Klaim Asuransi

              Tanggal 29 Agustus 2014, penerimaan klaim asuransi sebesar Rp 800,000,000 jurnalnya:

              [Debit] Kas                 Rp 800,000,000
              [Credit] Fire Lost                                   Rp 800,000,000

              Jadi, dari penjurnalan diatas, maka kerugian akibat kebakaran gedung per tanggal 29 Agustus 2014 tinggal:
              Rp 995.000.000 - Rp 800.000.000
              = Rp 195.000.000

              Notes:

              Pada akhir periode, sama seperti aset tetap yang hilang, Aset Tetapnya tentu tidak kelihatan lagi pada neraca karena saldonya sudah nol, sedangkan kerugiannya dimasukkan ke dalam kelompok Pos Pos Luar biasa (extra ordinary items). Dan dalam catatan laporan keuangan, harus diberikan penjelasan yang cukup mengenai penyebab terjadinya Extraordinary Items.

              Dari kasus Aset Tetap terbakar diatas, sederhananya, apabila bangunan perusahaan terbakar sampai habis hingga tak tersisa, atau dalam bahasa inggrisnya ludes, semua isi isinya semacam mesin, peralatan, inventory dan semuanya juga hangus dibawa api api yang lagi marah.

              Mesin dan juga peralatan kantor dapat dihapus dengan cara yang sama seperti penghapusan bangunan, tetapi bagaimana dengan Inventorinya? Apakah sama caranya? tidak. penghapusan inventori tidak sama dengan aset tetap, karena inventori itu berhubungan/terkait langsung dengan harga pokok penjualan. jika ada waktu luang akan saya posting juga.

              sekian tulisan tentang perlakuan akuntansi aktiva tetap rusak atau kebakaran (force majeur) semoga sedikit bermanfaat bagi yang membaca :) dan oh ya mungkin anda juga tertarik untuk mengetahui : Pengertian Akuntansi


              Kamis, 13 November 2014

              Aset Tetap Hilang Dicuri Maling? Begini Perlakuan Akuntansinya

              Berbicara Aset Tetap, Sudahkan Anda membaca Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap? Bagaimana seandainya jika aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan tiba tiba saja hilang tercuri maling? bagaimana Perlakuan Akuntansi Aset yang Hilang ?

              Aktiva TEtap Hilang TErcuri
              Aktiva Hilang Tercuri
              Aset Tetap yang hilang merupakan salah satu alasan penarikan aset tetap (Plant Asset Retirement). selain hilang, aset yang terbakar atau rusak juga merupakan alasan penarikan aset dengan kasus yang khusus, nanti akan saya tulis di lain postingan. Di tulisan ini akan saya bahas perlakuan dan prosedur penghapusan aset tetap yang hilang dicuri maling.

              Aset Tetap Hilang Tercuri (Theft Asset)


              Aset tetap hilang tercuri? memang kejadian seperti ini sangat mungkin terjadi. Dalam kasus seperti ini aset tetap yang hilang tentu harus dihapus dari buku atau catatan perusahaan. Pengahapusan buku atas aset tetap dilakukan berdasarkan bukti Surat Kehilangan dari pihak pihak kepolisian. tetapi bagaimana seandainya jika surat laporan kehilangan dari pihak kepolisian tidak ada? maka tidak bisa dilakukan penghapusan, pembuktiannya sangat sulit saat laporan keuangan kepada stake holder, mereka bakal tidak percaya. nah untuk itu diperlukan surat lapor kehilangan dari pihak kepolisian sebagai dasar penghapusan aset tetap.

              Contoh Kasus

              Pada tanggal 6 Juni 2014, PT.Foraz kehilangan Mesin Printing yang dahulu dibeli pada tanggal 01 Maret 2014 dengan harga perolehan Rp 160,000,000. atas kehilangan tersebut pihak PT. Foraz telah melaporkannya kepada pihak kepolisian dengan surat lapor no. 0606/IV/SLK/POLRI/2014 tertanggal 06 Juni 2014

              Sekedar diketahui, PT Foraz Dalam menghitung penyusutannya menggunakan metode garis lurus. Diperkirakan umur ekonomis Mesin Printing diperkirakan 4 Tahun, dan PT Foraz tidak memperkirakan nilai sisa atau nilai residu pada aset mesin printing tersebut (nilai residu 0)
              Bagaimana Prosedur Penghapusan Mesin Printing Tersebut? 
              Prosedur penghapusannya sebenarnya sederhana saja:

              Ok, untuk langkah pertama

              Update Buku Aset Tetap Mesin Printing

              Upadate nilai buku dengan menghitung penyusutan mesin printing dari tanggal perolehan mesin hingga tanggal hilangnya mesin printing tersebut.

              Penyusutan 01 Maret – 06 Juni 2014:

              Mesin Printing telah dipergunakan selama 3 bulan

              Penyusutan = 3/12 x (160,000,000/4) = Rp 10.000.000

              Kemudian selanjutnya kita akui penyusutan mesin printing tersebut dengan jurnal :

              Debit | Depreciation Rp10.000.000
              Kredit | Accumulated Depreciation Rp10.000.000


              Notes:
              Penjurnalan diatas untuk:
              • Mengakui Biaya Penyusutan sebesar Rp 10.000.000
              • Mengakui Akumulasi penyusutan dengan besaran nominal yang sama.


              Maka, Nilai Buku Handycam per 06 Juni 2014, tanggal dimana aset tersebut hilang tercuri:

              Perolehan mesin printing - Akumulasi penyusutan

              Rp 160.000.000 - Rp 10.000.000
              = Rp 150.000.000

              Jadi saat aset tersebut hilang, nilai bukunya sebesar Rp 150.000.000 

              Langkah Berikutnya:
              Hapus Aset Tetap (Mesin Printing) yang hilang

              Aset tetap yang hilang dihapuskan dengan jurnal:

              Debit | Accumulated Depreciation Rp10.000.000
              Debit | Rugi Kehilangan Aktiva Tetap Rp150.000.000
              Kredit | Aktiva Tetap - Mesin Printing Rp160.000.000


              Kesimpulan : Kerugian diakui sebesar Nilai Buku Aset Tetap yang hilang.

              Pelaporan Penghapusan Aset Tetap yang Hilang


              Di akhir periode, Aset Tetap mesin printingnya sudah tidak kelihatan lagi pada neraca karena saldo-nya sudah NOL sedangkan kerugian yang dialami diklasifikasikan ke dalam kelompok Pos Pos Luar Biasa (extra ordinary items). Dan dalam catatan laporan keuangan diberikan penjelasan mengenai terjadinya Extraordinary Items tersebut.
              Demikian tulisan tentang Perlakuan Aset Tetap Hilang Tercuri, bagaimana perlakuan Akuntansi jika aset tetap terbakar atau rusak? silahkan baca postingan saya selanjutnya disini:

              Minggu, 09 November 2014

              Profesi Akuntan Pendidik

              Akuntan Pendidik


              Akuntan Pendidik merupakan salah satu jenis dari bermacam macam profesi akuntansi dan akuntan pendidik ini termasuk profesi yang sangat vital dan dibutuhkan oleh dunia per-akuntansi-an, mengapa? lha coba anda belajar akuntansi, tapi tidak ada guru? hah? lalu akuntan yang handal itu lahir darimana coba?

              jadi guru adalah akuntan pendidik? ya, tapi lebih luas lagi, mari kita simak.

              profesi akuntan pendidik
              Akuntan pendidik
              Profesi Akuntan pendidik adalah bidang profesi akuntansi yang memberikan jasa pelayanan pendidikan akuntansi kepada masyarakat lewat lembaga lembaga pendidikan yang ada untuk menciptakan akuntan-akuntan yang terampil serta professional. Profesi akuntan pendidik benar benar dibutuhkan untuk kemajuan profesi akuntansi karena untuk mewujudkan dan mencetak calon calon akuntan yang handal ada ditangan mereka.

              Ini dia beberapa tugas tugas dari seorang akuntan pendidik yang harus dilakukan. tugas akuntan pendidik:
              • Menyusun kurikulum pendidikan akuntansi
              • Mengajar akuntansi di berbagai lembaga pendidikan
              • Melakukan penelitian untuk pengembangan ilmu akuntansi

              Untuk menjadi seorang Akuntansi Pendidik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, apa saja? Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan Pendidik apabila sudah memenuhi syarat dibawah ini: 
              • Pendidikan sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi sebuah Perguruan Tinggi yang diakui menghasilkan gelar Akuntan atau Universitas swasta yang ber-afiliasi dengan satu perguruan tinggi yang telah memiliki hak untuk memberikan gelar Akuntan. 
              • Mengikuti UNA (Ujian Nasional Akuntansi) yang diselenggarakan konsorsium pendidikan tinggi ilmu ekonomi yang didirikan sesuai Surat Keputusan Menteri RI tahun 1976.

                Tidak begitu sulit kan?

                lalu, apa saja yang harus dikuasai oleh akutan pendidik? yang harus dikuasai oleh seorang akuntan pendidik antara lain:
                • Bisa melakukan alih pengetahuan atau transfer of knowledge tentang akuntansi kepada murid atau mahasiswanya.
                • Mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi serta menguasai pengetahuan akan bisnis dan akuntansi, serta teknologi informasi.
                • Dapat mengembangkan pengetahuannya dengan melakukan penelitian.

                Informasi tambahan:

                Organisasi/lembaga penghasil akuntan pendidik adalah IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) -Kompartemen Akuntan Pendidik yang telah dibentuk pada 16 Maret 1996 dalam rapat pembentukan di Kota Yogyakarta. memiliki rencana strategis yang terdiri atas visi, misi nilai nilai serta sasaran dan program pengembangan. Ada 3 program kerja IAI Kompartemen Akuntan Pendidik yaitu program kerja bidang pendidikan, bidang penelitian, dan juga bidang kerjasama.

                Sejak tahun 2001 dilakukan pembenahan sistem pendidikan akuntansi, Sebelumnya seorang alumni/lulusan akuntansi dari fakultas ekonomi di universitas/perguruan tinggi negeri dengan otomatis mendapatkan gelar Akt. (akuntan). Berbeda dengan seorang alumni dari universitas swasta yang harus mengikuti Ujian Nasional Akuntansi terlebih dahulu jika ingin mendapatkan gelar serupa. Kebijakan seperti ini dinilai merupakan sebuah diskriminasi terhadap universitas/perguruan tinggi swasta, bahkan tidak ada jaminan standarisasi profesi akuntan. Maka dari itu dikeluarkanlah keputusan Menteri Pendidikan Nasional melalui SK No. 179/U/2001 diamana gelar Akuntan (Akt.) hanya bisa didapat melalui PPAk.

                demikian sekilas pandang tentang Profesi Akuntan Pendidik, bagi anda yang ingin menjadi seorang akuntan pendidik, saya doakan cepat cepat terkabul, berusaha yang keras dan majukan dunia akuntansi di indonesia,


                Sabtu, 08 November 2014

                Akuntan Pemerintah itu Seperti Ini

                Akuntan Pemerintah


                Akuntan Pemerintah - Terdapat beberapa jenis profesi akuntansi, salah satunya adalah sebagai akuntan pemerintah, seperti apa akuntan pemerintah itu?'

                Pengertian Akuntan Pemerintah merupakan seorang akuntan profesional bekerja di instansi pemerintahan yang bertugas melaksanakan pemeriksaan atas pertanggung-jawaban keuangan yang dilaporkan oleh unit organisasi pemerintah atau pertanggung-jawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. jadi perbedaan mendasar dari jenis profesi akuntan yang lain yaitu tempat bekerja atau kepemilikan entitasnya, entitas disini merupakan lembaga lembaga negara, yang fungsinya melayani rakyat.

                Dan yang paling mencolok adalah seorang akuntan pemerintah bekerja pada sebuah organisasi atau entitas yang tidak bertujuan mencari laba

                akuntansi pemerintahan
                akuntan pemerintah

                Sebagai bagian dari Profesi Akuntansi , dan walaupun ada banyak terdapat akuntan yang bekerja di instansi pemerintahan tapi umumnya yang namakan/disebut sebagai akuntan pemerintah ialah mereka yang bertugas/bekerja di BPKP atau Badan Pengawas Keuangan dan Pembagian , BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan BPK serta instansi pajak.

                Ada dua tugas utama dari akuntan pemerintah antara lain:
                • Pemeriksaan serta pengawasan atas aliran keuangan instansi negara
                • Merancang sistem akuntansi untuk instansi pemerintah
                Akuntan Pemerintah mempunyai tujuan menginformasikan hal yang memungkinkan bagi pemegang jabatan untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola organisasi atau entitas yang di dudukinya secara tepat dan efektif, dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkankepada publik atas apa hasil operasi pemerintahan dan penggunaan dana masyarakat atau publik.

                Akuntan pemerintah tentu berbeda dengan seorang akuntan yang bekerja di sektor swasta, pun demikian dengan ilmu akuntansinya, akuntansi pemerintahan sedikit berbeda dengan yang diterapkan oleh swasta yang memiliki tujuan mencari laba

                Mengawasi jalannya duit rakyat, ini dia beberapa jenis pekerjaan pengawasan oleh akuntan pemerintah

                Jenis-Jenis Pengawasan Belanja Pembangunan


                Anggaran Negara dipergunakan untuk mendanai proyek yang memiliki batas waktu tertentu. Dalam pelaksanaan proyeknya, ntah itu belanja pembangunan ataupun belanja rutin, memerlukan pengawasan supaya pelaksanaan berjalan lancar sesuai rencana dan tujuan yang ditetapkan. Supaya pengawasan keuangan negara dalam proyek berjalan lancar, perlu adanya penempatan fungsi pengendalian sejajar dengan fungsi manajemen yang lainnya. Revrison Baswir dalam bukunya (2008:12) menyatakan berbagai jenis pengawasan proyek bisa dibedakan berdasarkan obyek, ruang lingkupnya serta metode pengawasannya.

                1. Pengawasan Berdasarkan Obyeknya
                • Dalam pengawasan penerimaan uang negara bisa dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pengawasan penerimaan pajak dan bea cukai, serta pengawasan terhadap penerimaan bukan pajak. Apabila pengawasan atas penerimaan pajak dilaksanakan oleh Kantor Inspeksi Pajak dan pengawasan atas penerimaan bea cukai dijalankan oleh Kantor Inspeksi Bea dan Cukai, maka pengawasan atas penerimaan bukan pajak dilaksanakan oleh KPKN. Pengawasan oleh Inspeksi Pajak ditujukan kepada wajib pajak perorangan maupun wajib pajak badan yang ditentukan oleh UU perpajakan untuk memungut pajak orang lain. Pengawasan yang dijalankan oleh kepala Inspeksi bea dan cukai ditujukan kepada bendaharawan penerima atau penyetor tetap inilah yang menerima pembayaran dari tiap badan/orang yang menggunakan jasa layanan bea dan cukai. Pengawasan penerimaan bukan pajak dilaksanakan KPKN terhadap jumlah setoran yang diterima oleh bendahara khusus penerima/penyetor tetap. Pemeriksaan ini dilakukan melalui laporan pertanggung-jawaban bendahara penerima/penyetor tetap untuk masing masing lembaga Negara yang menguasai jenis penerimaan bukan pajak.
                • Pengawasan atas pengeluaran negara biasanya lebih kompak dari pengawasan atas penerimaan negara karena pengawasan atas pengeluaran negara bukan hanya dilakukan saat atau sesudah berlangsungnya kegiatan, namun juga saat sebelum diadakan pengeluaran. Pengawasan atas pengeluaran negara ditujukan guna mengawasi pelaksanaan APBN.

                2. Pengawasan Menurut Sifatnya
                • Pengawasan Preventif : dilakukannya pengawasan sebelum pelaksanaan suatu kegiatan dimulai.
                • Pengawasan Detektif : merupakan pengawasan dengan meneliti serta mengevaluasi laporan pertanggung-jawaban bendahara. Pengawasan ini dijalankan setelah membandingkan sesuatu yang telah terjadi dengan yang seharusnya terjadi. Dan juga pembiayaan yang  sudah ditentukan sudah mengetahui kebijakan serta ketentuan yang sudah ditetapkan.

                3. Pengawasan Menurut Ruang Lingkup
                • Pengawasan Internal : Dilakukan oleh aparat internal departemen/organisasi. Fungsi ini dilaksanakan oleh BPKP dan IRJEN, Itwildakap (Inspektorat Wilayah Daerah Kabupaten) serta Inspektorat Wilayah Daerah Kota Madya (Itwildako)
                • Pengawasan Eksternal : Dilakukan oleh unit pengawasan dari luar departemen/organisasi eksekutif. fungsi ini dilaksanakan oleh DPR, BPK serta masyarakat secara langsung.

                demikianlah postingan mengenai Akuntan Pemerintah, semoga dapat memberikan gambaran.


                Jumat, 07 November 2014

                Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi

                Penyusutan Metode Satuan Hasl Produksi -  Postingan saya sebelumnya tentang penyusutan aset tetap dan beberapa metode penyusutan lengkap dengan contoh soalnya, jika belum membaca, silahkan baca di:
                Kini saya lanjutkan kembali bahasan dan contoh penyusutan aset tetap metode yang lainnya.


                Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi | Productive Output Method


                Dalam Penyusutan Aktiva Tetap dengan Metode Satuan Hasil Produksi, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jumlah output yang dihasilkan oleh aset pada periode yang berjalan atau bahasa lain beban penyusutan dihitung dengan Satuan Hasil Produksi, sehingga beban penyusutan tiap periode akan berfluktuasi mengikuti jumlah produksi yang dihasilkan.

                Metode satuan hasil produksi mengalokasikan biaya penyusutan berdasar atas proporsi pemakaian aset tetap yang sebenarnya. Metode ini menggunakan output atau hasil produksi sebagai dasar acuan alokasi beban penyusutan untuk setiap periode akuntansi.

                Beban penyusutan dalam metode satuan hasil produksi diperlakukan sebagai beban variable sesuai dngan unit output yang dihasilkan aset tetap tiap periode. kelemahannya sama dengan kelemahan pada metode jam jasa. metode ini masuk kategori depresiasi berdasarkan faktor penggunaan. metode ini memandang beban penyusutan sejalan dengan tingkat pemakaiannya, idealnya, metode satuan hasil produksi diterapkan pada jenis aset tetap mesin produksi.

                Berikut asumsi asumsi penyusutan metode hasil produksi digunakan:
                • Nilai aset tetap menurun karena penggunaan, bukan karena faktor waktu
                • Kerusakan serta ke-aus-an fisik aset adalah faktor penting, sedangkan tingkat Ke-usang-an bukan hal penting, 
                • Biaya maintenance dan perbaikan sifatnya proporsional terhadap penggunaan,
                • Tingkat efesiensi operasi sifatnya proporsional terhadap pemakaian aset, contohnya bahan bakar yang jumlahnya berfluktuasi.
                • Pendapatan sifatnya proporsional terhadap penggunaan aset tetap
                Metode hasil produksi merupakan metode penyusutan yang mengalokasikan beban penyusutan ke beberapa periode berdasarkan pada satuan unit yang diperoleh dari penggunaan aset tetap. Umur ekonomis aset tetap dinyatakan dalam satuan unit produksi, bukan berdasarkan tahun.

                Tarif penyusutan /Unit = (harga perolehan - nilai sisa)/taksiran jml produksi

                Penyusutan = produksi setahun x tarif penyusutan per unit

                Contoh soal dan jawaban penyusutan metode hasil produksi

                PT Foraz pada bulan januari 2014 membeli Sebuah mesin pabrik dengan harga perolehannya senilai Rp 125.000.000,00,- dan diprediksi memiliki masa manfaat hingga 5 tahun kedepan dengan nilai sisa/residu sebesar Rp 5.000.000,00,- diperkirakan mesin tersebut bisa berproduksi dan menghasilkan jumlah unit sebagai berikut:
                • Tahun Ke-1 = 15.000 unit
                • Tahun Ke-2 = 13.500 unit
                • Tahun Ke-3 = 12.000 unit
                • Tahun Ke-4 = 11.500 unit
                • Tahun Ke-5 =   8.000 unit
                Tarif penyusutan per unit:
                125.000.000 - 5.000.000
                60.000
                =
                2.000

                ok, tarif penyusutan sudah kita ketahui, kita bisa susun tabel penyusutan pertahunnya:
                penyusutan metode hasil produksi
                penyusutan metode satuan hasil produksi
                saat pencatatan jurnalnya, sama saja dengan metode metode sebelumnya

                Jurnal Penyusutan Tahun 2014 :

                Debit | Depreciation Rp30.000.000
                Kredit | Akumulated Depreciation Rp30.000.000


                Untuk tahun berikutnya juga sama jurnalnya

                Jurnal Penyusutan Tahun 2015 :

                Debit | Depreciation Rp27.000.000
                Kredit | Akumulated Depreciation Rp27.000.000


                Untuk penjurnalan tahun tahun berikutnya sama saja, tinggal diteruskan

                Saya rasa sudah cukup penjelasan tentang Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi, dan selesai pula pembahasan tentang penyusutan aset tetap. jika ada yang tidak jelas, mohon kritik dan sarannya dan semoga bermanfaat 


                Kamis, 06 November 2014

                Penyusutan Metode Satuan Jam Kerja

                Postingan saya sebelumnya tentang penyusutan aset tetap juga metode lainnya lengkap dengan contoh soal silahkan baca di:
                Kini saya lanjutkan kembali bahasan dan contoh penyusutan aset tetap metode yang lainnya.

                penyusutan aset metode satuan jam kerja
                penyusutan metode satuan jam kerja

                Penyusutan Metode Satuan Jam Kerja | Service Hours Method


                Pada konsep dasarnya, pemikiran dasar dari Penyusutan Metode Satuan Jam Kerja didasarkan pada pemikiran bahwa, berkurangnya nilai suatu aset disebabkan oleh berapa jam lamanya aset tersebut digunakan, atau dioperasikan oleh perusahaan selama umur ekonomisnya. belum tentu aset tetap berkurang nilainya gara lama waktu suatu aset yang dimiliki perusahaan. jadi disini, metode ini berdasar bahwa berkurangnya suatu aset tetap perusahaan disebabkan oleh MASA PAKAI.bukan lama waktu aset tersebut saat tahun beroperasi.

                Contoh sederhananya, motor yang baru dibeli, lalu dipakai tiap hari, maka motor itu akan cepat rusak atau paling tidak cepet membutuhkan biaya perawatan yang lebih dibandingkan apabila motor itu jarang digunakan.

                Penyusutan aset tetap metode satuan jam kerja ini pada prakteknya, metode ini sering kali di abaikan, karena alasan pajak.

                Rumus untuk menghitung besarnya penyusutan metode satuan jam kerja adalah sebagai berikut:
                penyusutan metode satuan jam kerja
                rumus tarif penyusutan per jam
                Sedangkan untuk menghitung besaran penyusutan per periode adalah sebagai berikut caranya:
                penyusutan metode satuan jam kerja
                beban penyusutan

                Contoh soal penyusutan metode satuan jam kerja

                Pada bulan Januari, PT Foraz membeli sebuah mesin dengan harga perolehan saat pembelian sebesar Rp 10.000.000,00 aset tetap berupa mesin tersebut, oleh ahli diperkirakan dapat berproduksi selama 10.000 jam dengan prediksi rentangan waktu penggunaan sebagai berikut:
                • Tahun ke-1      = 3.000 jam
                • Tahun ke-2      = 2.000 jam
                • Tahun ke-3      = 2.000 jam
                • Tahun ke-4      = 1.500 jam
                • Tahun ke -5     = 1.500 jam
                Setelah berproduksi selama 10.000 jam, aset tetap mesin tersebut diperkirakan masih bisa dijual dengan harga Rp. 500.000,00

                # Pertama kita hitung dulu tarif penyusutan mesin perjam

                Rp 10.000.000 -  Rp 500.000
                10.000
                Tarif Penyusutan = 950

                Ok, jika tarif penyusutan aset tetapnya sudah diketahui, kita selanjutnya bisa membuat tabel penyusutannya sebagai berikut:

                penyusutan metode satuan jam kerja
                penyusutan metode satuan jam kerja
                Pada tabel penyusutan diatas, tampak bahwa menurut metode satuan jam kerja, beban penyusutan untuk tiap periode akuntansi bervariasi, besarnya akan sebanding dengan jam kerja (kapasitas) aset tetap yang sesungguhnya dapat dicapai.

                Pencatatan, Jurnalnya sama saja dengan metode metode penyusutan aset tetap yang lain.

                Jurnal Penyusutan Tahun Pertama

                Debit | Depreciation Rp2.850.000
                Kredit | Akumulated Depreciation Rp2.850.000


                Untuk tahun berikutnya juga sama jurnalnya

                Jurnal Penyusutan Tahun ke-2

                Debit | Depreciation Rp1.900.000
                Kredit | Akumulated Depreciation Rp1.900.000


                Untuk penjurnalan tahun tahun berikutnya sama saja, tinggal diteruskan

                Demikian pembahasan mengenai penyusutan aset tetap metode satuan jam kerja. Postingan berikutnya, baca juga penyusutan aset tetap metode satuan hasil produksi, di:



                Rabu, 05 November 2014

                Penyusutan Metode Jumlah Angka Tahun

                Postingan saya sebelumnya tentang penyusutan aset tetap, jika belum membaca, silahkan baca di:
                Kini saatnya membahas penyusutan dan contoh soal penyusutan Metode Jumlah Angka Tahun
                metode jumlah angka tahun
                Metode Jumlah Angka Tahun

                Penyusutan Metode Jumlah Angka Tahun | Sum of The Years Digit Method


                Pada dasarnya, Metode penyusutan aset tetap berdasarkan jumlah angka tahun mempunyai dasar konsep yang mirip dengan konsep metode penyusutan saldo menurun.

                Metode jumlah angka tahun merupakan penyusutan dipercepat berdasar pada pertimbangan biaya maintenance (perawatan) serta perbaikan aktiva tetap semakin lama cenderung bertambah seiring pertambahan usia aktiva tetap itu sendiri.

                Layaknya metode saldo menurun, semakin lama aset tetap beroperasi, maka tingkat aus-nya semakin tinggi.

                Butuh biaya pemeliharaan yang makin tinggi dengan kontribusi bagi perusahaan yang menurun, tidak se "joss" saat awal awal aset tetap tersebut di peroleh.

                Mesin contohnya, makin lama makin menurun performanya. tidak seperti awal awal mesin baru, mesin yang lebih lama cenderung menurun performanya.

                Nilai penyusutan yang berkurang pada periode berikutnya akan diimbangi oleh meningkatnya biaya maintenance dan juga perbaikan.

                Mesin tua kerjanya sudah tidak optimal, cepat rusak pula

                Dalam menentukan tarif penyusutan aset tetap dalam bentuk pecahan yang diitung dengan cara:
                • Pembilang (numerator) menggunakan angka tahun dimulai tahun yang terbesar ke tahun terkecil.
                • Penyebut (denumerator) adalah jumlah angka tahun.

                Contoh, jika umur ekonomis aset adalah selama 4 tahun maka penyebut bilangan (angka) pecahannya adalah jumlah angka tahun yaitu 1 + 2 + 3 + 4 = 10.

                Angka pembilang tahun ke-1 hingga tahun ke-4 masing-masing adalah 4,3,2, dan 1.

                Tarif penyusutan tahun ke-1 adalah 4/10, tahun ke-2 adalah 3/10, tahun ketiga 2/10 serta terakhir tahun keempat 1/10.

                Contoh soal penyusutan metode jumlah angka tahun

                Pada tanggal 2 Januari 2014, PT Foraz membeli sebuah mesin untuk meningkatkan produksinya, Harga perolehan Mesin Sebesar Rp 135.000.000,00 dengan taksiran nilai sisa (salvage value) sebesar Rp 15.000.000,00, dan ditaksir, mesin tersebut hanya mampu berproduksi sampai dengan 4 tahun.

                Perhitungan:

                JAT : 1+2+3+4 = 10

                Dasar Penyusutan : Rp 135.000.000,00 - Rp 15.000.000,00 = Rp 120.000.000,00

                Tahun           Tarif           Dasar Penyusutan                    Penyusutan
                  1.                 4/10             Rp. 120.000.000,00                   Rp. 48.000.000,00
                  2                  3/10             Rp. 120.000.000,00                   Rp. 36.000.000,00
                  3                  2/10             Rp. 120.000.000,00                   Rp. 24.000.000,00
                  4                  1/10             Rp. 120.000.000,00                   Rp. 12.000.000,00

                Pencatatan:
                Jurnalnya sama saja dengan metode garis lurus ataupun saldo menurun.

                31 Desember 2014

                Debit | Depreciation Rp48.000.000
                Kredit | Akumulated Depreciation Rp48.000.000


                Untuk tahun berikutnya juga sama jurnalnya

                31 Desember 2015

                Debit | Depreciation Rp36.000.000
                Kredit | Akumulated Depreciation Rp36.000.000


                Begitupun dengan jurnal jurnal tahun berikutnya, sama. hanya angka yang berbeda :)
                tidak perlu saya tulis, nanti jadi panjang.. he he

                Mudah bukan? eh tunggu,.. bagaimana jika aset tetap yang diperoleh, tidak pada awal tahun?
                dicontoh di atas tanggal 2 januari, bagaimana jika seandainya aset tetap diperoleh misal, pada bulan 12 Agustus? heh?

                Ok, sebenarnya dasarnya sama saja, tapi pengerjaannya rada lebih lama dikit, pada tahun 2014, aset cuma digunakan selama 5 bulan saja. perhitungan tarifnya tetap, hanya di bagi selama 5 bulan dari 12 bulan yang ada 

                Tahun pertama (2014)

                Penyusutan = 4/10 x 5/12 x  120.000.000 = Rp 20.000.000

                Dan pada tahun berikutnya 2015.

                Penyusutan :

                4/10 x 7/12 x 120.000.000 = 28.000.000
                3/10 x 5/12 x 120.000.000 = 15.000.000 +
                                                 Rp    43.000.000

                # Dari mana angka 7/12? dan kenapa tarif tahun 2015 masih menggunakan tarif tahun pertama (4/10)?

                Karena pada tahun pertama, tarif 4/10 hanya digunakan selama 5 bulan saja, maka sisanya 7 bulan digunakan pada penyusutan tahun ke dua, dan setelah tahun kedua dihitung dengan tarif tahun pertama selama 7 bulan, (7/12) maka sisa 5 bulan berikutnya menggunakan tarif tahun berikurnya (3/10)

                Begitu juga dengan tahun tahun berikutnya, pengerjaannya sama saja.

                Pencatatan jurnalnya pun juga sama saja, tapi hanya berbeda di angka penyusutannya yang dihasilkan.

                Notes:
                Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun ini jarang sekali digunakan, karena pertimbangan perpajakan, di sini, aturan perpajakan membatasi metode ini, laporan pajak tidak bisa menggunakan metode ini dalam pelaporannya.

                Ok, cukup segini yang bisa saya share tentang Penyusutan Aset Tetap Metode Jumlah Angka Tahun, apabila ada yang salah, kritik atau pun jika belum paham silahkan berkomentar. :)

                Selanjutnya silahkan baca postingan berikutnya tentang penyusutan metode satuan jam kerja di: