Jumat, 26 Juni 2015

Pengertian Akuntansi Syariah

Akuntansi Syariah - Pernah dengar Akuntansi Syariah ? Apa bedanya dengan akuntansi konvensional ?

Perkembangan transaksi akuntansi syariah akhir akhir ini mengalami kemajuan yang pesat baik pada aktivitas usaha dan juga lembaga keuangan seperti bank, pasar modal, asuransi, lembaga pembiayaan dan yang lainnya yang memiliki basis syariah.

Meningkatnya transaksi syariah membuat Akuntansi Syariah semakin dilirik oleh masyarakat. Lalu, bagaimanakah pengertian Akuntansi Syariah itu sendiri?

Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah

Pengertian Akuntansi Syariah


Secara Etimologis, Akuntansi syariah berawal dari bahasa arab "Muhasabah" yang juga berarti kata "Hisab" yang memiliki arti menimbang, memperhitungkan, mengkalkulasi, mendata atau menghisab yang dalam konteks ini berarti menghitung secara teliti yang harus dicatat kedalam pembukuan tertentu!
Akuntansi Syariah adalah ilmu akuntansi yang lebih berorientasi sosial, tidak hanya menjadi alat dalam mengartikan fenomena fenomena ekonomi yang berukuran moneter, namun juga menjadi sebuah metode yang menjelaskan bagaimana fenomena fenomena ekonomi tersebut berjalan didalam masyarakat berlandaskan ajaran islam

Konsep Akuntansi Syariah secara garis besar hampir sama dengan konsep akuntansi konvensional yang terdiri atas:
  • Entitas Bisnis
  • Kesinambungan
  • Stabilitas Daya Beli Unit Moneter 
  • Periode Akuntansi.

Akuntansi Syariah didalamnya termasuk isu isu yang tidak umum dipikirkan oleh akuntansi konvensional. Salah satu contohnya adalah bentuk perhitungan yang menganjurkan transaksi apa saja yang boleh dan apa yang dilarang. Akuntansi Syariah pada realita bisa terefleksikan pada akuntansi zakat.
Akuntansi Syariah menurut Sofyan S. Harahap pada prinsipnya adalah tentang penggunaan ilmu akuntansi didalam menjalankan syari'ah islam. (yang ditulis dalam bukunya: Akuntansi Sosial Ekonomi dan Akuntansi Islam : 56)

Akuntansi Zakat memperlihatkan proses dimana harta atau kekayaan yang diperoleh oleh perusahaan dengan cara yang halal menurut syariat islam. Hal ini merupakan sebuah contoh dari turunan hisab (perhitungan) yang merupakan bidang dari akuntansi yang menekankan pertanggungjawaban (accountability)

Sama dengan akuntansi konvensional, akuntansi syariah juga bisa didefinisikan sebagai suatu kegiatan dalam mengidentifikasi, mengklarifikasi serta melaporkan kegiatan ekonomi yang nantinya akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi oleh sebuah entitas usaha.

Lalu apa bedannya?

Pembeda terbesar adalah ada pada kegiatan ekonomi yang dilakukan dan dilaporkan, pada akuntansi syariah aktivitas kegiatan ekonomi harus berlandaskan  pada prinsip kaidah kaidah syariah yang ditentukan.

Kegiatan ekonomi yang mengandung riba, judi, penipuan, barang barang yang tidak halal seperti minuman keras, rokok, babi, prostitusi, jual beli ngijo (buah) dan barang atau jasa yang membahayakan maupun yang mengandung kezaliman adalah beberapa contoh yang tidak bisa diterapkan dalam akuntansi syariah

Transaksi yang keluar dari konsep syariah tidak bisa dilakukan pencatatan karena melanggar syarat syariat

Untuk memahami akuntansi syariah maka diperlukan suatu pemahaman yang benar benar berhubungan dengan Islam dan substansinya didalam kehidupan manusia. Tidak sekedar hanya membuat laporan "perusahaan untung berapa"?


Kamis, 18 Juni 2015

Teori Akuntansi Positif

Teori Akuntansi Positif berusaha untuk menjelaskan sebuah proses yang menggunakan pemahaman, pengetahuan dan kebijakan akuntansi yang PALING SESUAI untuk menghadapi kondisi dan keadaan tertentu pada masa yang adakan datang.

Teori Akuntansi Positif memiliki anggapan bahwa tujuan dari sebuah teori akuntansi adalah untuk memberikan penjelasan dan memprediksi praktek akuntansi.

teori akuntansi positif
Teori Akuntansi Positif

Perkembangan teori akuntansi positif ini muncul akibat ketidakpuasan terhadap teori akuntansi normatif.

Dasar pemikiran yang digunakan untuk menganalisis teori akuntansi pada teori normatif dianggap terlalu sederhana dan tidak memiliki dasar teoritis yang kokoh.

Terdapat 3 alasan mendasar yang kuat atas terjadinya pergeseran teori akuntansi pendekatan normatif ke teori akuntansi positif [Watt and Zimmerman]

Pertama 
Teori akuntansi normatif terlalu fokus terhadap kepentingan investor secara individu daripada kemakmuran masyarakat yang lebih luas
Kedua
Teori akuntansi normatif dirasa tidak mampu menguji teori secara empiris karena didasari pada asumsi atau premis yang keliru sehingga tidak bisa diuji kebenarannya secara empiris.
Ketiga
 Didalam teori akuntansi normatif sangat memungkinkan terjadinya pengalokasian sumber daya ekonomi secara maksimal di pasar modal. 
Melepas sumber daya ke pasar modal dengan mengikuti mekanisme pasar. Informasi akuntansi bisa menjadi sebuah alat pengendali bagi masyarakat didalam mengalokasikan sumber daya ekonomi secara efisien.

    Lebih lanjut, Watt and Zimmerman mengembangkan teori akuntansi dengan pendekatan positif yang orientasinya lebih kepada penelitian empiris.

    Menjustifikasi berbagai macam metode atau teknik akuntansi yang sekarang dipergunakan atau mencari model yang baru untuk mengembangkan teori akuntansi dikemudian hari.

    Hipotesa Teori Akuntansi Positif


    Watts dan Zimmerman [1990] mengemukakan 3 Hipotesa dari teori akuntansi positif.

    1. Hipotesis Rencana Bonus


    Manajer perusahaan dengan rencana bonus lebih cenderung memilih prosedur akuntansi dengan perubahan keuntungan yang dilaporkan dari periode dimasa depan ke periode saat ini.

    Hipotesis ini cukup beralasan, seorang manajer tentu ingin mendapatkan imbalan yang tinggi.

    Apabila besaran bonus tersebut tergantung pada besar kecilnya laba perusahaan, maka seorang manajer atau siapapun itu tentu akan berusaha memberikan laporan pendapatan bersih setinggi mungkin agar mendapatkan bonus yang tinggi.

    Nah, salah satu caranya adalah dengan memilih dan menentukan kebijakan akuntansi yang bisa meningkatkan laba pada laporan keuangan diperiode tersebut.

    Sesuai dengan karakter proses akrual, hal tersebut bisa menyebabkan penurunan laba perusahaan yang akan dilaporkan pada masa yang akan datang dengan faktor lainnya yang masih tetap sama

    2. Hipotesis Kontrak Hutang


    Hipotesis Kontrak Hutang ini seluruh hal yang lain dalam keadaan tetap, semakin dekat sebuah perusahaan terhadap pelanggaran prinsip akuntansi yang didasari atas sebuah kesepatakan hutang, maka ada kecenderungan semakin besar kemungkinan manajemen perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang melaporkan perubahan laba dari periode masa depan ke periode saat ini.

    3. Hipotesis Biaya Politik


    Semakin besar ongkos politik yang ditanggung oleh perusahaan, maka manajer akan cenderung untuk menggunakan prosedur akuntansi yang menyerah terhadap laba yang dilaporkan pada masa saat ini menuju masa mendatang.

    Dalam pemilihan kebijakan akuntansi dipengaruhi juga oleh dimensi politik perusahaan.


    Perbedaan Teori Akuntansi Positif dan Teori Akuntansi Normatif

    Perbedaan pendekatan serta dasar antara teori akuntansi positif dan teori akuntansi normatif menyebabkan taksonomi akuntansi.

    Pendekatan Teori akuntansi Normatif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai sebuah seni yang cenderung deskriptif

    Sedangkan Pendekatan Teori Akuntansi Positif lebih kepada menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai ilmu pengetahuan (Sains).

    Namun tetap, keduanya sama sama sebagai sarana pendekatan teori akuntansi yang diakui !


    Pembahasan TEORI AKUNTANSI

    Teori Akuntansi
    Teori Akuntansi

    Teori Akuntansi

    Pengertian Teori Akuntansi adalah suatu bagian atau cabang dari keseluruhan ilmu akuntansi yang terdiri atas pernyataan yang sistematis sistematis mengenai prinsip serta metodologi yang membedakannya dengan praktek. Teori akuntansi merupakan sebuah sistem yang bersifat konprehensif diamana didalamnya termasuk postulat serta teori yang saling berkaitan.

    Dapat dikatakan juga bahwa teori akuntansi merupakan konsep yang menyajikan dengan sistematis mengenai gambaran fenomena fenomena akuntansi dan menjelaskan hubungan diantara vairabel yang ada didalam struktur akuntansi yang nantinya bisa dengan jelas menerangkan serta meramalkan fenomena fenomena yang akan mungkin terjadi.

    Hendriksen, seorang ahli akuntansi mengemukakan teori akuntansi sebagai sebuah susunan prinsip yang bisa memberi kerangka acuan secara umum darimana sebuah praktek akuntansi bisa dinilai, Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan bisa mengikuti perkembangan ekonomi, teknologi, sosial serta ilmu pengetahuan yang cepat.

    Tidak ada atau ditemukan teori akuntansi yang sangat lengkap di setiap kurun waktu. Teori akuntansi harus meliputi seluruh literatur akuntansi yang memberi pendekatan yang saling berbeda antara satu dengan yang lain

    American Accounting Association (AAA) menyatakan bahwa:

    teori akuntansi
    Teori Akuntansi
    • Tidak ada satupun teori akuntansi yang lengkap yang bisa mencakup serta memeuhi seluruh keinginan di waktu dan keadaan dengan efektif.
    • Pada literatur akuntansi yang ada, isinya bukan merupakan teori akuntansi, namun kumpulan teori teori yang bisa dirumuskan mengatasi perbedaan perbedaan persyaratan yang diinginkan oleh para pengguna laporan keuangan

    Menemukan rumus teori akuntansi tidak bisa dengan hanya mengandalkan teori akuntansi, mempergunakan literatur akuntansi serta disiplin ilmu yang lain yang masih relevan. Namun teori akuntansi adlaah instrumen yang sangat penting didalam penyusunan dan memverifikasikan prinsip akuntanisi yang dipergunakan didalam menyusun laporan keuangan untuk diinformasikan kepada penggunanaya.

    Fungsi Teori Akuntansi


    Vernon Kam [1986] menyatakan bahwa fungsi teori akuntansi adalah sebagai berikut ini:
    1. Menjadi pegangan untuk lembaga penyusunan standar akuntansi didalam menyusun standartnya
    2. Memberi kerangka rujukan dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi dalam hal tidak terdapat standar resmi
    3. Menentukan batas didalam hal melaksanakan judgment didalam penyusunan sebuah laporan keuangan
    4. Meningkatkan keyakinan dan pemahaman pengguna laporan keuangan terhadap informasi yang terdapat pada laporan keuangan
    5. Meningkatkan mutu kualitas laporan keuangan yang bisa diperbandingkan kehandalannya

    Sedangkan Hendriksen [1982] menyatakan tentang fungsi teori akuntansi sebagai berikut:
    1. Memberi kerangka rujukan yang digunakan sebagai dasar dialam menilai prosedur serta praktek akuntansi
    2. Memberi pedoman mendasar pada praktek dan prosedur akuntansi yang baru

    Sifat Teori Akuntansi


    Teori Akuntansi memiliki sifat sifat yang diungkapkan beberapa ahli seperti berikut ini:
    1. Berkaitan erat dalam penyusunan sebuah kebijakan akuntansi
    2. Mempunyai prinsip atau metode yang logis dan berhubungan erat dalam menyusun sebuah kerangka umum
    3. Sanggup memberikan penjelasan mengenai praktek akuntansi, menjelaskan serta menjawab semua fenomena yang ada dalam penerapan sebuah metode para praktek akuntansi
    4. Merangkup semua literatur akuntansi serta memberi pendekatan pendekatan yang beda
    5. Bisa meramalkan, memproyeksikan serta menemukan gejala ataupun kejadian akuntansi yang tidak bisa diketahui dengan pasti
    6. Memeriksa, memverifikasi dan menyusun prinsip prinsip akuntansi

    Metode dalam Perumusuan Teori Akuntansi


    Perumusan teori akuntansi terdapat beberapa metode yang dipakai seperti pendapat dari Belkaoui dan Godfrey seperti beriktu ini:

    1. Metode Deskriptif | Pragmatic


    Metode ini menganggap akuntansi sebagai sebuah seni yang tidak bisa dirumuskan, metode perumusan akuntansi bersifat menjelaskan atau mendeskripsikan serta menganalisa praktek yang ada dan yang diterima saat ini

    2. Metode Psychological Pragmatic


    Metode ini mengamati reaksi dari pengguna laporan keuangan terhadap output akuntansi yang telah disusun dari berbagai standar, prinsip, pedoman atau aturan. Hal ini juga seringkali disebut sebagai behavioral accounting

    3. Metode Normatif | 1950 - 1960


    Metode ini menganggap akuntansi sebagai sebuah norma peraturan yang wajib diikuti tanpa memperdulikan apakau dipraktekan, berlaku saat ini atau tidak

    4. Metode Positive | 1970


    Metode yang dimulai dari sebuah metode ilmiah yang diterima umum dan sedang berlaku. Berdasar Teori akuntansi positif ini, dirumuskan permasalahan penelitian untuk mengamati fenomena nyata yang tidak terdapat didalam teori

    Baca juga:

    Teori Akuntansi di Indonesia


    Hingga saat ini, Indonesia masih belum berusaha untuk merumuskan sebuah teori atau standar akuntansi sendiri. Indonesia masih mengadopsi teori akuntansi yang berkiblat ke Amerika yang berasal dari International Accounting Standard Committee (IASC) sebagai dasar acuan dalam pengembangan ilmu akuntansi di Indonesia.

    Indonesia masih setia mengadopsi pedoman dari IASC dengan beberapa perubahan minor tentang Standar Akuntansi Keuangan ataupun pernyataan Standar Pemeriksaan. Upaya terbaru adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia oleh Profesi Akuntansi walaupun masih belum menyentuh dasar dasar teori akuntansi.

    Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia saat ini masih belum mempergunakan secara penuh Standar Akuntansi Internasional atau IFRS (International Financial Reporting Standard). Indonesia masih setia menggunakan standar yang digunakan oleh United Stated Generally Accepted Accounting Standard (US GAAP), tetapi terdapat beberapa bagian yang telah mengadopsi standard IFRS yang sifatnya hanya harmonisasi sebagian. Harmonisasi standart IFRS ini bertujuan supaya akuntansi indonesia bisa menghasilkan informasi keuangan yang bisa dibandingkan dengan yang lain, mempermudah dalam menganalisis kompetisi ataupun hubungan baik dengan supplier, investor, kreditor dan pelanggan.

    Harmonisasi bukannya tanpa hambatan, Nasionalisme, budaya, sistem pemerintahan pada masing masin gnegara yang berbeda tentu menjadi hambatan yang signifikan sehingga akuntansi di Indonesia sulit untuk mengadopsi secara penuh. Perbedaan kepentingan antara perusahaan nasional dengan perusahaan multinasional serta biaya perubahan prinsip akuntansi yang tinggi juga menjadi hambatan tersendiri dalam proses harmonisasi standar akunntasi antar negara


    Selasa, 09 Juni 2015

    Fungsi dan Tujuan Akuntansi Ternyata Sederhana

    Fungsi dan Tujuan Akuntansi - Akuntansi merupakan sebuah pengukuran dan usaha memberikan kepastian tentang informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak pihak yang membutuhkan dan nantinya akan dijadikan dasar dalam pengambilan sebuah keputusan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pengguna laporan.
    Tujuan Akuntansi
    Tujuan Akuntansi Fungsi Akuntansi

    Tujuan Akuntansi


    Akuntansi Memiliki Beberapa tujuan, akuntansi keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tujuannya adalah sebagai berikut:
    1. Untuk memberi informasi keuangan yang secara handal bisa dipercaya mengenai kewajiban, modal dan sumber ekonomi
    2. Untuk memberi informasi yang terpercaya tentang perubahan perubahan yang ada pada sumber sumber ekonomi sebuah perusahaan yang muncul karena adanya kegiatan usaha
    3. Untuk memberi informasi keuangan yang bisa membantu penggunanya dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam mendapatkan laba
    4. Untuk Memberi informasi penting yang lain tentang perubahan perubahan pada sumber ekonomi dan kewajiban
    5. Untuk menyampaikan sedalam mungkin informasi lain yang masih berkaitan dengan laporan keuangan yang masih relevan untuk digunakan oleh pengguna laporan keuangan
    Pengguna laporan keuangan dalam hal ini terdiri dari internal maupun eksternal perusahaan, internal seperti pihak manajemen dan eksternal seperti investor, kreditor, pemerintah dll
    Baca juga: 

    Fungsi Akuntansi


    Berdasarkan tujuan akuntansi tersebut, fungsi akuntansi yang utama adalah sebagai informasi keuangan sebuah entitas.

    Laporan keuangan akuntansi ini bisa terlihat posisi keuangan dan perubahan perubahan apa saja yang terjadi didalamnya yang dirasa sangat dibutuhkan oleh penggunanya yang berasal dari internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan


    Sabtu, 06 Juni 2015

    Bidang Bidang Akuntansi

    bidang bidang akuntansi
    Bidang Bidang Akuntansi

    Bidang Bidang Akuntansi meliputi berbagai klasifikasi, berikut ini bidang bidang akuntansi yang umum diketahui

    Bidang Bidang Akuntansi

    1. Akuntansi Keuangan | Financial Accounting


    Akuntansi Keuangan atau yang seringkali disebut sebagai Akuntansi Umum merupakan bidang akuntansi yang berkaitan dengan transaksi transaksi keuangan khusus yang meliputi perubahan aset, hutang (kewajiban) dan modal (ekuitas) perusahaan. Tujuannya tak lain adalah untuk menyajikan data data transaksi keuangan yang telah dilakukan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam bentuk Finance Statement (Laporan Keuangan)
    Baca juga Pengertian Akuntansi disini : Akuntansi Keuangan
    Akuntansi Keuangan lebih concern untuk menyajikan laporan keuangan kepada pihak pihak EKSTERNAL perusahaan, semisal investor atau pemegang saham, bank, pemerintah (dirjen pajak) dan yang lainnya yang berkepentingan atas laporan tersebut. Dalam pencatatan seluruh transaksi keuangan yang terjadi, Akuntansi Keuangan wajib mengacu dan berdasar pada prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum yang telah dinyatakan didalam Standar Akuntansi Keuangan.

    2. Akuntansi Manajemen | Management Accounting


    Berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang lebih dikhususkan disusun untuk memenuhi informasi pihak pihak eksternal, Akuntansi Manajemen lebih memprioritaskan dan mengkhususkan diri untuk membantu pihak internal perusahaan (baca: manajemen). Akuntansi manajemen memberikan tafsiran informasi informasi yang dibutuhkan manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan bahkan melibatkan diri dalam penyusunan anggaran untuk masa mendatang. Akuntansi manajemen tidak memerlukan standar standar khusus yang berlaku umum dalam prosesnya.
    Lebih lengkap silahkan baca: Akuntansi Manajemen , baca juga:
    Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan 

    3. Akuntansi Biaya | Cost Accounting


    Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan perencanaan, penetapan serta pengendalian biaya produksi. Objek yang utama akuntansi biaya adalah biaya produksi, jadi jelas akuntansi biaya dipergunakan untuk memproduksi bahan baku atau bahan mentah menjadi barang jadi. Aktivitas menghitung biaya biaya yang timbul dalam kegiatan produksi kemudian membandingkannya dengan biaya yang berdasarkan taksiran. Akuntansi biaya hanya terjadi di perusahaan manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi barang mentah menjadi barang jadi. bukan pada perusahaan jasa ataupun perusahaan dagang.
    Baca lebih lanjut disini: Akuntansi Biaya

    4. Akuntansi Perpajakan | Tax Accounting 


    Akuntansi Perpajakan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan permasalahan perpajakan. Bidang akuntansi ini khusus untuk mempersiapkan data yang dibutuhkan dalam perhitungan pajak. Tujuan akuntansi perpajakan tak lain adalah supaya pajak yang dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan peraturan perudang udangan yang berlaku, bagaimana hubungan sebuah transaksi yang terjadi dengan tarif dan pajak yang ada didalamnya. 
    Baca lebih dalam : Akuntansi Perpajakan
    Dalam banyak kasus, akuntansi perpajakan lebih dominan digunakan untuk meminimalisir jumlah pajak yang terhutang perusahaan dengan teknik teknik yang tidak melanggar peraturan perpajakan. Secara teknis, akuntansi pajak langsung berkaitan dengan masalah perpajakan seperti penghitungan SPT, Pembayaran SPT, entah itu untuk PPh maupun PPn

    5. Akuntansi Pemeriksaan | Auditing


    Audit adalah sebuah bidang akuntansi yang aktivitasnya fokus pada pemeriksaan atas catatan akuntansi secara independen tanpa tekanan dari pihak manapun. Pihak yang melakukan audit biasa disebut dengan "Auditor" yang secara bebas bekerja tanpa adanya pengaruh dari pihak pihak yang berkepentingan. Kegiatan Audit memeriksa seluruh pencatatan transaksi yang telah terjadi dan memastikan apakah pencatatan tersebut sudah sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam melaksanakan tugas, auditor juga emiliki standar auditing yang berlaku secara umum.
    Lebih lengkap silahkan baca: Pengertian Audit

    6. Akuntansi Anggaran | Budgetary Accounting 


    Akuntansi anggaran adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan penyusunan sebuah rencana pengeluaran perusahaan dan kemudian membandingkan dengan pengeluaran aktual. Akuntansi anggaran menguraikan aktivitas keuangan untuk sebuah jangka waktu tertentu yang juga dijalankan dengan sistem analisa dan pengawasan. Sebenarnya akuntansi anggaran ini adalah bagian dari Akuntansi Manajemen

    7. Akuntansi Pemerintah | Goverment Accounting


    Akuntansi Pemerintahan merupakan bidang akuntansi yang dalam penyajian laporan keuangannya dilakukan oleh lembaga pemerintah. Bidang akuntansi ini memberikan informasi melalui data akuntansi dari berbagai aspek pengelolaan administrasi keuangan pemerintah serta melaksanakan pengendalian terhadap pengeluaran anggaran.

    8. Akuntansi Pendidikan | Education Accounting 


    Akuntansi Pendidikan fokus kegiatannya diarahkan kepada bidang pendidikan, semisal terlihat kegiatan belajar mengajar akuntansi, penyusunan kurikulum, penelitian tentang akuntansi serta yang lainnya yang berhubungan dengan perkembangan ilmu akuntansi
    Silahkan baca lebih lanjut tentang profesi akuntan pendidi: Akuntansi Pendidik

    9. Sistem Akuntansi | Accounting System


    Sistem Akuntansi berkaitan dengan penciptaan sebuah prosedur akuntansi dan juga peralatan pendukungnya yang diiringi penentuan langkah didalam pengumpulan serta pelaporan data keuangan. Sistem Akuntansi bisa mempermudah sebuah pengendalian internal perusahaan dan menciptakan arus laporan yang sesuai untuk kebutuhan manajemen

    10. Akuntansi Internasional | International Accounting


    Akuntansi Internasional meliputi permasalahan yang timbul atas transaksi transaksi perdagangan lintas negara (internasional) yang umumnya terjadi pada perusahaan perusahaan multinasional

    Demikianlah 10 Bidang Bidang Akuntansi yang umum diklasifikasikan oleh banyak pihak, semoga tulisan bidang bidang akuntansi ini memberikan manfaat, terima kasih


    Sabtu, 16 Mei 2015

    Cara dan Syarat Bayar Pajak Motor dengan mudah

    Cara dan Syarat Bayar Pajak Motor dengan Mudah - Kewajiban Membayar Pajak Motor adalah hal yang harus dilakukan bagi yang memiliki kendaraan bermotor, terkadang banyak orang malas untuk menunaikannya karena malasnya berhubungan dengan administrasi yang berbelit, dan alasan yang lainnya.

    Masih banyak para pemilik kendaraan bermotor yang belum mengetahui Tata Cara, Syarat dan prosedur yang harus dilakui dalam membayar pajak motor, sehingga banyak yang mengandalkan pesuruh (calo) dengan sedikit mengeluarkan tips.
    Bayar Pajak Motor
    Bayar Pajak Motor
    Namun, jika anda cukup sabar, memiliki banyak waktu dan ingin membayar pajak tanpa melalui calo, caranya ternyata cukup mudah Siapkanlah semua dokumen dokumen yang diperlukan terlebih dahulu

    Berikut ini tata cara dan syarat bayar pajak kendaraan bermotor yang saya kutip dari NTMC Korlantas Polri

    Langkah 1


    Mengisi formulir permohonan perpanjangan STNK yang sesuai dengan data di STNK serta BPKB. Anda bisa mendapatkan formulir lengkap di loket pendaftaran pada samsat setempat. Formulir harus di isi lengkap dan dilampirkan berkas yang dibutuhakan, Berkas berkas yang dibutuhkan dan dilampirkan adalah:

    Perpanjang Pajak STNK Tahunan  

    • STNK yang Asli + Fotocopy
    • Fotocopy BPKB
    • KTP yang Asli + Fotocopy sesuai dengan nama pada STNK dan BPKB

    Perpanjangan Pajak STNK 5 Tahunan

    • Cek Fisik Kendaraan Bermotor
    • STNK Asli + Fotocopy
    • Fotocopy BPKB
    • KTP Asli + Fotocopy sesuai dengan nama pada STNK dan BPKB

    Langkah ke 2


    Setelah formulis diisi lengkap, selanjutnya berkas permohonan tersebut diserahkan pada Loket Penyerahan Berkas

    Langkah ke 3


    Setelah menunggu, Anda nanti akan diberi slip pembayaran pajak yang sudah tercantum didalamnya jumlah pajak yang harus segera dibayar

    Langkah ke 4


    Menyerahkan slip pembayaran serta uang untuk membayar dengan besar biaya pajak yang harus dibayar ke Kasir

    Langkah ke 5


    Setelah anda melakukan pembayaran pajak, nanti anda akan mendapatkan bukti pelunasan pembayaran pajak lalu kemudian bukti pembayaran tersebut diserahkan ke loket tempat pengambilan STNK

    Dan selesai, Anda telah selesai menunaikan Bayar Pajak Motor

    Notes:

    Untuk proses 5 tahunan, setelah anda melakukan pembayaran pajak STNK, kemudian anda bawa bukti pembayaran tersebut kepada loket pengambilan TNKB atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor supaya bisa mengambil Plat Nomor Kendaraan yang baru

    Khusus untuk proses perpanjangan pajak motor tahunan juga bisa dilayani di Samsat keliling atau gerang Samsat. dan jangan lupa untuk membawa BPKB Asli dan KTP sebaga bukti keaslian

    Terima kasih telah membaca Cara dan Syarat Bayar Pajak Motor, semoga tulisan ini membantu anda.


    Jumat, 15 Mei 2015

    Begini Pajak Progresif Mobil Itu

    Pajak Progresif Mobil
    Pajak Progresif

    Informasi Umum Pajak Progresif


    Pajak Progresif adalah pajak yang tarif pemungutannya menggunakan persentase yang naik atau meningkat seiring makin naiknya nilai objek pajak, semakin banyaknya kuantitas jumlah yang dipergunakan sebagai dasar pengenaan pajak. 

    Di Indonesia, Terdapat dua jenis pajak yang menggunakan tarif pajak progresif, yaitu Pajak Penghaslan (PPh) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

    Pajak Progresif diberlakukan untuk kendaraan pribadi, baik roda empat ataupun roda dua dengan syarat nama pemilik dan alamatnya sama. Apabila nama pemilik dan juga alamat tempat tinggalnya berbeda, maka pajak progresif tidak dikenakan. Pajak progresif juga tidak berlaku untuk kendaraan angkutan umum dan kendaraan dinas pemerintah.

    Pajak Progresif Kendaraan Bermotor

    Pajak Kendaraan bermotor dengan kepemilikan orang pribadi yang berdasarkan alamat dan nama yang sama akan dikenai tarif Pajak Progresif yang besarnya sebagai berikut :

    1 Kendaraan ke 1 : 1,5% (1,5% x NJKB)
    2 Kendaraan ke 2 : 2% (2% x NJKB)
    3 Kendaraan ke 3 : 2,5% (2,5% x NJKB)
    4 Kendaraan ke 4 dst : 4% (4% x NJKB)

    Bagaimanakah cara menghitung besaran pajak yang harus dibayar untuk kendaraan yang anda miliki?
    Bagaimana cara menghitung pajak progresif mobil ?

    Rumus Perhitungan Pajak Progresif Pajak Kendaraan Bermotor


    Dasar Pengenaan Pajak

    Yang menjadi dasar pengenaan pajak progresif mobil adalah hasil dari perkalian dua unsur pokok, yaitu:
    • Nilai Jual Kendaraan Bermotor atau harga pasaran yang umum
    • Bobot yang merefleksikan secara relatif tingkat kerusakan jalan atau efek negatif atas penggunaan kendaraan bermotor yang dinyatakan didalam koefisien yang nilainya satu atau lebih

    Khusus untuk kendaraan bermotor yang diperguakan diluar jalan umum, termasuk juga alat berat serta kendaraan di air, dasar pengenaan pajaknya hanya Nilai Jual Kendaraan Berotor

    Contoh penghitungan pajak progresif mobil

    Pak Syarif yang tinggal di Jakarta memiliki 5 mobil yang tipe dan tahunnya sama pada tahun 2014 pajak masing masing mobil milik Pak Syarif sama (contoh dipermudah supaya bisa dengan mudah memperlihatkan berapa kenaikan pajaknya) yaitu :

    PKB : 1.500.000
    SWDKLLJ : 143.000
    Total : 1.643.000

    Tahun 2015 Samsat DKI diberlakukan pajak progresif mobil, maka cara menghitungnya seperti ini:

    Langkah pertama yaitu mengetahui NJK atau Nilai Jual Kembali yang telah ditetapkan oleh Dispenda setempat untuk masing masing mobil yang dimiliki oleh Pak Syarif (besarnya dibuat sama supaya lebih mudah dimengerti), caranya adalah:

    NJK : PKB x 2/3 x 100
    : 1.500.000 x 2/3 x 100
    : 100.000.000

    Jadi pajak pada tahun 2015 untuk tiap tiap mobil Pak Syarif adalah seperti berikut:

    Mobil Pertama :

    PKB : 100.000.000 x 1,5%
    : 1.500.000 (sama dengan tahun sebelumnya)
    SWDKLLJ : 143.000
    Total : 1.643.000
    ======================================================

    Mobil Kedua :

    PKB : 100.000.000 x 2%
    : 2.000.000 (terjadi kenaikan)
    SWDKLLJ : 143.000
    Total : 2.143,000
    ======================================================

    Mobil Ketiga :

    PKB : 100.000.000 x 2,5%
    : 2.500.000 (terjadi kenaikan lagi)
    SWDKLLJ : 143.000
    Total : 2.643.000
    ======================================================

    Mobil Keempat :

    PKB : 100.000.000 x 4%
    : 4.000.000 (dan... naik lagi)
    SWDKLLJ : 143.000
    Total : 4.143.000
    ======================================================

    Mobil Kelima :

    PKB:100.000.000 x 4%
    :4.000.000(sama seperti tahun ke 4)
    SWDKLLJ:143.000
    Total:4.143.000

    Bagaimana untuk Pajak progresif motor? penghitungannya sama saja dengan perhitungan Pajak Progresif Mobil seperti contoh di atas, hanya tinggal menyesuaikan dengan besar kecilnya PKB-nya

    Notes:
    Supaya terhindar dari tarif Pajak Progresif, maka lakukanlah proses Balik Nama Kendaraan anda yang dijual ke orang lain agar kendaraan anda yang telah anda jual ke orang lain tidak dihitung sebagai milik anda.

    Dan orang lain yang membeli kendaraan anda tersebut segara diminta untuk melaporkannya ke Samsat Provinsi dimana kendaraan tersebut dialihkan. Pelaporan ini hendaknya dilaksanakan dalam 30 hari setelah pergantian kepemilikan kendaraan dilakukan

    Wajib Pajak tadi mengajukan surat peryataan di Samsat setempat, dengan melengkapi foto kopi KTP diatas materai Rp 6.000 dan juga Kartu Keluarga